Expect less :3

I'm surprised myself that I'm doing okay actually. No one ever knew what's going on with my life this year, except my family, but not whole fully understood what's going on, especially on my mind. I'm jumping from one heartbreak to another, and I'm perfectly fine *physically. Maybe 2 or 3 or more mental breakdowns, but I think I'm alright. I'm supposed not to expecting anything anymore, because I knew myself how it would turn into. 

Another life lesson, do not expect anything, even it is from your hardwork, or from anyone, even from someone you trust the most, or someone that you met on the way. Maybe I should write it on my new year resolution: Less heartbreak, do the hardwork without any expectation, or maybe just less expectation. 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Layar Tancep : Sebuah hiburan segala usia

Have you ever randomly missing your childhood. ‘cause my mind sometimes randomly and spark kind of flashback memory of my childhood. And there, I try to remember what kind of childhood that I’ve got back then.  Jaman dulu mah belom banyak Hape, palingan kalo adapun anak-anak yang punya ya cuma kalangan tertentu aja dan sebagian besar bapak-bapak, hiburan kita “bocah kampung” ya guyub sama temen-temen sepantaran dan tetangga. Tadi tetiba gua keinget, dulu hiburan gua yang paling menyenangkan waktu kecil adalah nonton layar tancep “walaupun tayangnya bisa sampe malem banget”. Tapi alhamdulillahnya, dulu kriminalitas ngga semenyeramkan sekarang. Anak TK anak SD, nonton layar tancep, emaknya ngga sekelabakan itu, ya soalnya tetangga juga masih banyak yang nonton dilapangan. Nonton layar tancep tuh bisa mengumpulkan masyarakat berapa RT bahkan RW, dalam satu lapangan. Padahal mah yang ditayangin itu-itu aja, kalo ngga Warkop DKI, Suzana, kalo ngga ya filmnya almarhum babeh Beny...
Baca selengkapnya

Sad moments

Kalo ditanya apa hal tersedih yang pernah kamu alami sampai umur segini?  Mungkin jawaban gua adalah perpisahan.  Entah itu berpisah dari ortu ataupun temen.  Tau ngga rasanya pertama kali dilepas sama orangtua untuk hidup jauh dari mereka? Macam pengalaman pertama gua di boarding school, walaupun udah umur-umur SMA, sedihnya itu tetep ngga ketulungan. Sesek ngga mau pisah, ngga mau ditinggal, sedih rasanya, dan beberapa kali tiap gua harus jauh dari rumah, that lingering feel is still exist. I mean, I'm already a big girl, I already live far away from home for years. But everytime I'm on the train or on the bus buat merantau, kadang masih suka nahan-nahan biar ngga nangis, dan bilang ke diri sendiri, "remember neng, big girl don't cry". Buat gua yang biasa nahan nangis pas nonton film sedih, atau on some hard time when there was people around me, I could easily didn't get to cry, I'm just feel the pain on my chest, even if its hurt so much. ...
Baca selengkapnya

Kerinduan yg lalu

 You know what,  I don't miss Jogja as I was. Back then I missed Jogja waaaay too much, because there are too many memories, great one, there.  And I know, the key is you need new things to think, than you're going to forget what you were missed back than.  Yhaa Jogja adalah magical words that means kenangan yang bikin senyam senyum sendiri kalo diinget . Pertama kali kesini kesitu, pertama kali melakukan hal ini dan itu, ketemu ini dan itu, sadar akan perasaan baru toward someone, tau rasanya gagal, kecewa, sedih, bahagia, rindu semuanya campur jadi satu. Tapi sekarang sudah agak lupa rasanya, karena terlarut di circle baru dijakarta. Rasanya tidak pernah sedalam di Jogja, tapi sedikit mengobati kerinduan bercengkrama dengan orang. 
Baca selengkapnya