Witnessing genocide
Ngerasa ngga si, sejak timeline dipenuhi sama berita genosida saudara-saudara kita di Palestina dan Libanon, kadang pas lagi aktivitas apapun itu, jadi suka zooming out. Sometimes you even feel bad for having a good meal, having good time on your own or with your loves one, smiling and laughing with children, it's all happens because you remember that devastating documentation that you saw in social media. It's so hard to witness those horrible scenes even just from our screen.
Imagine if you're on the scene, witnessing those massacre every single day for more than a year. Exhausted from running here and there, losing one by one of your family members, friends, neighbors, sometimes someone losing all at once, being a sole survivor, losing limbs, on the edge of hunger every single day. My hardship is nothing if I compare it with theirs. But they remain steadfast, they even do syukr so much better than me. Their iman are on the other level.
I'm so sad that I can't do anything for them. I wish I can do something for my brothers and sisters in Gaza like anshar to muhajirin. But all I can do is just send du'a for them, but most of time when I'm in futur state, I forgot to make du'a for them, I'm not even make du'a for myself. The distance between them and heaven is so near while mine is so far away. I wish I can be a steadfast muslim like them, I wish I can upgrade my iman so I'm not distancing myself from Allah any longer.
Dear my brother and sister in Gaza, kalian mengajarkan kami tentang pelajaran iman, kalian mengajarkan kami tentang kesabaran, kalian mengajarkan kami bagaimana tidak berputus asa dari rahmat Allah yang sebenarnya. Sesungguhnya kami malu, dengan semua nikmat yang Allah berikan dan tidak kalian dapatkan, semua itu tidak dapat membuat kami menjadi muslim yg lebih baik. Semua itu tidak dapat menjauhkan kami dari perpecahan antara saudara sesama muslim. Semua itu tidak dapat membuat kami bersyukur.
Sungguh, jika kami tetap dalam keadaan yg demikian, kami takut akan berakhir menjadi orang yg merugi di hari kebangkitan. Wahai saudaraku, sungguh ujian yg menimpa kalian menjadi pelajaran besar bagi kami. Sungguh, hadits bahwa muslim bagi muslim lainnya bagaikan satu tubuh itu benar adanya. Ketika penderitaan yg tampak diwajah kalian, bahkan tanpa kalian mengatakannya, kami juga merasakannya. Kami takut, ketika kami tidak dapat merasakannya lagi, di titik itulah jarak kami dengan Allah semakin jauh dan itu menjadi awal kehancuran bagi kami. Doakanlah kami dapat menjadi bagian yg berbaris gagah melawan musuh bersama kalian, sampai janji kemenangan Islam kembali tercapai.
Komentar
Posting Komentar